“Ketika Anda menguasai keuangan Anda, maka Anda
menguasai kehidupan Anda”
Paul Hanna
Tulisan saya
kali ini tidak akan banyak menjelas tentang Financial Planning sebagaimana
layaknya seorang financial planner professional yang sudah banyak menelan ilmu
dari kursus semacam Certified Financial Planner, Associate Estate Planning
Practitioner dan Certified Wealth Manager, karena ilmu saya belum sampai
kesana, tapi insyaaLlah akan menuju kesana, doakan ya! Hehehe…
Saya ingin
mengajak kita sama-sama “mengosongkan gelas” dulu, sebelum kita mengisi kembali
dengan ilmu dan skill yang lebih mumpuni tentang Financial Planning.
Emang apa sih
Financial Planning itu? Segitu pentingnya kah?
Financial
Planning atau Perencanaan Keuangan adalah proses mengelola keuangan yang
dilakukan dengan disiplin, untuk mencapai tujuan yang Anda inginkan. Prosesnya
mulai dari mendapatkan, menggunakan, menginvestasikan, mensedekahkan, sampai
mewariskan. Kenapa penting? Karena perencanaan keuangan sama pentingnya dengan
menjaga kesehatan. Dua-duanya harus kita perhatikan agar hasil jerih payah
dalam bekerja bisa kita nikmati dan gunakan untuk keperluan kita semaksimal mungkin.
Disadari atau
tidak, setiap keputusan yang kita buat dalam hidup ini tak lepas dari pertimbangan
keuangan. Contoh sederhana adalah makan. Saat kita pengen makan, biasanya kita
akan mulai memilah-milih: makan apa? makan dimana? makan di restoran, warung
atau masak sendiri? Apapun keputusan anda terhadap pertanyaan tersebut,
pertimbangan keuangan selalu menjadi salah satu referensi utama: harganya.
Biasanya kita
belajar membuat perencanaan keuangan dari lingkungan terdekat, keluarga atau
orangtua. Umumnya anak-anak sudah diajarkan menabung sejak dini, mulai dari
tabungan dalam bentuk celengan hingga menabung ke bank. Pelajaran sederhana
tentang perencanaan keuangan kepada anak adalah bagaimana menggunakan dan
menyimpannya. Seiring dengan perkembangan zaman, selepas krisis ekonomi di
Indonesia, dunia wirausaha tumbuh dengan pesat. Dan jiwa wirausaha ini pun
mulai menyentuh anak-anak dan remaja. Mereka tidak hanya belajar bagaimana
menggunakan dan menyimpan uang, tapi juga sudah belajar bagaimana mendapatkan
uang. Selain wirausaha cilik, artis dan inventor cilik juga sudah bersentuhan
dengan keuangan sejak dini.
Jelas, bahwa
perencanaan keuangan tidak hanya penting bagi orang dewasa, bahkan ini bisa
dididik kepada anak dan remaja, agar hasil yang diperoleh saaat usia produktif
bisa menjadi bekal kehidupan selanjutnya.
Perencanaan
keuangan juga tidak mengenal orang kaya atau miskin, punya banyak uang atau
tidak. Hal yang lumrah di masyarakat, orangtua yang tidak punya penghasilan
tetap, penghasilan pas-pasan, tapi bisa memberikan pendidikan terbaik kepada
anak-anaknya, bisa punya rumah, tanah dan kebun. Sementara disisi lain, ada
orang yang terkenal kaya di kampungnya atau keturunan kaya, punya rumah dan
kendaraan yang bagus, bisnisnya dimana-mana, tapi bisa collapse dan kehilangan
semua hartanya. Terlepas dari kehendak Allah untuk memberi dan mencabut rezeki-Nya,
bagaimana anda merencanakan keuangan anda bisa tercermin dari kualitas hidup
anda. Jadi, bukan seberapa banyak harta anda yang menjamin kehidupan yang baik,
tapi bagaimana cara anda me-manage harta anda itu lebih penting.
#NtMS (Note to My Self)
#NtMS (Note to My Self)
0 comments:
Post a Comment