Friday, August 5, 2011

Home, where the heart is

Judul tulisan ini saya dapat dari status Fb seorang sahabat, dan saya 100% setuju.....


Saat fisik lelah dengan segala tetek bengek urusan dunia
Bekerja membanting tulang dari pagi hingga petang
Mungkin nongkrong bareng teman-teman di coffee shop salah satu sudut mall
Atau ke gym bisa jadi tujuan untuk refreshing
Tapi mampukah itu menggantikan secangkir teh dan pisang goreng hangat
Ditingkahi gelak tawa dan obrolan ringan antara orangtua dan anak....di rumah?


Saat hati lelah oleh pengkhianatan, ketidakjujuran, kepalsuan dan intrik
Dunia yang penuh sandiwara ini memang tak menyisakan sedikit pun tempat bagi kenaifan
Mungkin senandung lagu dan alunan musik bisa mengembalikan keceriaan dan senyum di wajah-wajah yang penat
Tapi mampukah itu menggantikan sepasang mata dan telinga yang selalu hadir mendengar segala keluh kesahmu?
Membaca raut wajah kecewamu?
Menggenggam tanganmu dan menguatkan hatimu, mempercayaimu bahwa kamu adalah permata hati terbaik yang pernah ia miliki?
Ia selalu menanti dan menyambutmu dengan tangan terbuka.....di rumah?


Saat jiwa lelah dengan pencarian kebahagiaan
Yang tidak dapat kamu raih dengan semua uang yang ada
Dengan jabatan dan posisi bergengsi di tempat kerja
Dengan kolega dan koneksi orang-orang penting dan berpengaruh
Dengan segala kecakapan dan popularitas yang kamu punya
Mampukah itu menggantikan kebahagiaan yang telah Tuhan hadirkan sejak kamu lahir ke dunia ini?
Kebahagiaan yang selalu mengiringi di setiap langkahmu?
Tapi kamu lupa, atau mungkin sengaja melupakannya
Atau malah mencoba menggantinya dengan kebahagiaan yang bisa kamu beli
Tapi sejatinya itu bukanlah kebahagiaan, itu tidak lebih dari sekedar ambisi untuk memuaskan egomu


Saya bukan sedang menceramahi kamu, karena sebenarnya saya juga kamu
Yang letih fisik, hati dan jiwanya
Yang merindukan untuk kembali menikmati kebahagiaan hakiki
Yang entah karena kebodohan atau ketidakpekaan, membuat kesempatan untuk mempertahankan kebahagiaan itu lewat dan hilang begitu saja

Dan disini saya masih menangis tergugu
Merintih belas kasih dari sang Ar-Rahman dan Ar-Rahim
Agar qalbu ini disuburkan kembali dengan cahaya-Nya
Agar qalbu ini mampu menyediakan ruang yang hangat untuk bersemayamnya kebahagiaan